#FilsafatAsyikPart1
Kebanyakan dari kita, khususnya mahasiswa ada yang tidak mau bahkan tidak suka membaca. Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa tingkat membaca di Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menyandang gelar sebagai seorang mahasiswa, tentunya kita tidak boleh jauh-jauh dari buku. Namun, realita yang disuguhkan sekarang berbeda jauh dengan yang diharapkan. Adanya gadget yang kemana-mana bisa digenggam membuat kita lupa akan pekerjaan mahasiswa, yaitu membaca. Jika membaca buku saja tidak mau, lantas bagaimana kita membaca realitas yang ada disekitar. Makna membaca memang tidak hanya berkutat pada membaca buku.
Disini, saya akan membahas/meresum buku yang telah saya baca yaitu buku karangan Jujun S. Suriasumantri dengan judul Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Resuman ini akan dilakukan bertahap, tujuannya untuk membuat kaum muda mulai tertarik membaca. Bahasa yang digunakan akan mudah sebab saya berusaha mengambil intisari dari buku yang sudah saya baca perbagiannya.
Jadi, kalau kalian males baca buku tebal, silakan ikuti dan baca terus blog saya :)
Ilmu dan Filsafat
Pengetahuan itu dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya.
Filsafat mengajarkan kita untuk berendah hati, sebab tidak semuanya akan kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.
Belajar filsafat membuat kita bertanya-tanya perihal ilmu dan membuat kita mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah kita ketahui.
Karakteristik filsafat ada 3 yaitu :
1. Menyeluruh
Dalam makna menyeluruh ini, filsafat tidak hanya mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dalam filsafat ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya. Tentang kaitannya dengan moral, agama, dan lainnya.
2. Mendasar
Seorang yang berfikir filsafat, akan melihat sesuatu dan membongkarnya secara fundamental. Mereka tidak percaya bahwa ilmu itu memang benar.
3. Spekulatif
Dalam filsafat, tugas utamanya adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan.
Bidang yang ditelaah oleh filsafat adalah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Menurut Wittgenstein, filsafat bukanlah menghasilkan sesusun pernyataan filsafati, melainkan menyatakan pernyataan sejelas mungkin.
Cabang filsafat berkembang seiring perkembangan zaman. Awalnya filsafat hanya mencakup pada 3 seni yakni logika, etika, dan estetika. Kemudian bertambah menjadi metafisika dan politik. Dan berkembang menjadi berbagai cabang filsafat lainnya seperti filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat matematika dan lainnya.
Untuk part selanjutnya, saya akan membahas perihal penalaran.......
Kebanyakan dari kita, khususnya mahasiswa ada yang tidak mau bahkan tidak suka membaca. Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa tingkat membaca di Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menyandang gelar sebagai seorang mahasiswa, tentunya kita tidak boleh jauh-jauh dari buku. Namun, realita yang disuguhkan sekarang berbeda jauh dengan yang diharapkan. Adanya gadget yang kemana-mana bisa digenggam membuat kita lupa akan pekerjaan mahasiswa, yaitu membaca. Jika membaca buku saja tidak mau, lantas bagaimana kita membaca realitas yang ada disekitar. Makna membaca memang tidak hanya berkutat pada membaca buku.
Disini, saya akan membahas/meresum buku yang telah saya baca yaitu buku karangan Jujun S. Suriasumantri dengan judul Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Resuman ini akan dilakukan bertahap, tujuannya untuk membuat kaum muda mulai tertarik membaca. Bahasa yang digunakan akan mudah sebab saya berusaha mengambil intisari dari buku yang sudah saya baca perbagiannya.
Jadi, kalau kalian males baca buku tebal, silakan ikuti dan baca terus blog saya :)
Ilmu dan Filsafat
Pengetahuan itu dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya.
Filsafat mengajarkan kita untuk berendah hati, sebab tidak semuanya akan kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.
Belajar filsafat membuat kita bertanya-tanya perihal ilmu dan membuat kita mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah kita ketahui.
Karakteristik filsafat ada 3 yaitu :
1. Menyeluruh
Dalam makna menyeluruh ini, filsafat tidak hanya mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dalam filsafat ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya. Tentang kaitannya dengan moral, agama, dan lainnya.
2. Mendasar
Seorang yang berfikir filsafat, akan melihat sesuatu dan membongkarnya secara fundamental. Mereka tidak percaya bahwa ilmu itu memang benar.
3. Spekulatif
Dalam filsafat, tugas utamanya adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan.
Bidang yang ditelaah oleh filsafat adalah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Menurut Wittgenstein, filsafat bukanlah menghasilkan sesusun pernyataan filsafati, melainkan menyatakan pernyataan sejelas mungkin.
Cabang filsafat berkembang seiring perkembangan zaman. Awalnya filsafat hanya mencakup pada 3 seni yakni logika, etika, dan estetika. Kemudian bertambah menjadi metafisika dan politik. Dan berkembang menjadi berbagai cabang filsafat lainnya seperti filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat matematika dan lainnya.
Untuk part selanjutnya, saya akan membahas perihal penalaran.......