Mendatangkan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Pimpinan Daerah Nasyiatul Asyiyah Mengadakan Dialog Interaktif
( Metro, 19/10 ) Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah menggelar dialog interaktif bertema Peran Perempuan Muhammadiyah Dalam Politik Kebangsaan dengan mendatangkan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah dan Wakil DPRD Kota Metro pada 19 Oktober 2019 bertempat di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Metro Pusat, Kota Metro.
" Tidak ada determenasi antara laki-laki dan perempuan. Saat ini kita harus berdiaspora, siapapun kader yang memiliki kapasitas bagus berpolitik maka boleh masuk ". Tegas Diyah Puspitarini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.
Wakil DPRD Kota Metro, Anna Morinda memaparkan bahwasanya inti dari politik adalah pengambilan kebijakan,
" Jika sebagai perempuan kehilangan kepercayaan untuk dapat produktif adalah sebagai satu permasalahan dan sebab dari berbagai problem permasalahan kebangsaan ". Tuturnya
Menurut Diyah Puspitarini dalam sebuah buku disebutkan bahwa politik mampu merubah tatanan sosial,
" Hukum di Indonesia tidak memberi batas pada siapa saja yang ingin terjun didalam politik ".
Dialog yang dihadiri berbagai Angkatan Muda Muhammadiyah ini diharapkan mampu membuka pola pikir perempuan muhammadiyah untuk mau terjun dan berdiaspora agar siapapun kader baik perempuan maupun laki-laki yang memiliki kualitas boleh masuk kedalam politik,
" Perempuan yang baik adalah yang mampu memanajemen diri ". Tutup Diyah Puspitarini.
( Metro, 19/10 ) Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah menggelar dialog interaktif bertema Peran Perempuan Muhammadiyah Dalam Politik Kebangsaan dengan mendatangkan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah dan Wakil DPRD Kota Metro pada 19 Oktober 2019 bertempat di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Metro Pusat, Kota Metro.
" Tidak ada determenasi antara laki-laki dan perempuan. Saat ini kita harus berdiaspora, siapapun kader yang memiliki kapasitas bagus berpolitik maka boleh masuk ". Tegas Diyah Puspitarini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.
Wakil DPRD Kota Metro, Anna Morinda memaparkan bahwasanya inti dari politik adalah pengambilan kebijakan,
" Jika sebagai perempuan kehilangan kepercayaan untuk dapat produktif adalah sebagai satu permasalahan dan sebab dari berbagai problem permasalahan kebangsaan ". Tuturnya
Menurut Diyah Puspitarini dalam sebuah buku disebutkan bahwa politik mampu merubah tatanan sosial,
" Hukum di Indonesia tidak memberi batas pada siapa saja yang ingin terjun didalam politik ".
Dialog yang dihadiri berbagai Angkatan Muda Muhammadiyah ini diharapkan mampu membuka pola pikir perempuan muhammadiyah untuk mau terjun dan berdiaspora agar siapapun kader baik perempuan maupun laki-laki yang memiliki kualitas boleh masuk kedalam politik,
" Perempuan yang baik adalah yang mampu memanajemen diri ". Tutup Diyah Puspitarini.