PASAR KEBAHAGIAN
- Pasar kebahagiaan
- Oleh
- Hafis M Kaunang Ataji
Tubuh, hati dan jiwa kita semuanya butuh makanan dan butuh diberikan makan-makanan bergizi. Kalau kemudian kita berfikir hanyalah fisik tubuh yang perlu makanan bergizi itu separuh benar tapi tidak sepenuhnya benar. Ternyata, selain fisik, tubuh kita yang membutuhkan makanan bergizi. Ada hati kita yang jauh lebih butuh akan itu. ada pepatah berkata, kalaulah tubuh tidak akan mati tanpa makan beberapa hari, tapi hati tanpa makanannya beberapa hari akan mati lalu sulit sekali hidup kembali. Fisik kita selalu butuh suplemen, vitamin, dan nutrisi berstandar jempolan, dan semua itu kita selalu bisa memenuhinya. Tapi apakah semua orang berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu untuk hatinya, yang padahal hatinya jauh lebih mudah gugur dan jauh lebih mudah sakit bila tidak diberi makanan? Hmmm
Barangkali kita harus mencerna satu persatu untuk meresapi betapa pentingnya makanan-makanan hati itu. Sebelumnya saya akan menganalogikan, sederhana saja.
Jadi begini, orang itu kalau jatuh dari motor tabrakan dengan mobil, apa sih yang sakit? Tentu kita semua bisa menjawab dengan benar. Ya badannya, tangannya, mungkin kakinya patah, terkilir atau bahkan bengkak lalu berdarah, koma, atau minimal offname. Tapi, dari parahnya keadaan orang ini, kita masih menemukan mereka bisa beristighfar, masih bisa mengucap Alhamdulillah Allah hanya memberi saya ujian segini atas semua dosa-dosa saya, saya masih bisa merasakan nikmatnya beribadah. Padahal, bisa jadi cacat orang karena saking parahnya.
kenapa?
Lalu sekarang saya balik nih, orang tidak kecelakaan, orang tidak jatuh, tidak juga berdarah, tidak juga terlihat terluka, tidak juga terlihat cacat fisik nya. Bahkan sempurna, ya ganteng, cantik juga. Tapi kok bunuh diri, gantung diri, lompat dari atas lantai 50.
Loh ini ada masalah apa?
Atau yang paling ringan deh, gak pernah bahagia ini orang, tidak pernah merasa cukup, merasa sumpek, sebel, hancur rusak, apa lagi ya, intinya tidak pernah merasa menerima segala sesuatu atas ketetapanNya.
Ketahuilah saudaraku ini penyebab dari hati yang tidak pernah diberi makanan bergizi, tidak pernah tahu bertapa sensitifnya hati akan goresan, cobaan, syahwat dan syubhat yang selalu menjadi petir yang menyambar-nyambar. Kalaulah kita paham, mengerti juga sayang terhadap keperluan batiniah kita, nampaknya manusia akan jauh lebih sering memberikan makanan untuk hatinya, karena kita tahu, kita sangat mengerti, kebahagiaan tidak bisa dibeli, dan tidak ada tokonya, bahkan tidak ada yang bisa membuatnya untuk dijual. Saya membayangkan, jika ada pasar kebahagiaan maka orang yang paling sering menghabiskan dagangan dipasar itu adalah orang yang hatinya sudah paling kronis penyakitnya. Karena, butuh banyak kebahagiaan dan butuh banyak stok jika kebahabisan.
Kalaulah semua Manusia tahu kebahagiaan itu didapatkan, maka kita tidak akan melihat mall, fashion show, karoke, kafe, dan bioskop yang penuh sesak dengan manusia yang kebahagiaan ini hanyalah kebahagiaan yang semu, sesaat dan menipu bahkan menghampakan jiwa dan raganya. Dan ini artinya manusia belum paham.
Dan Kalaulah Manusia tahu, maka kita akan melihat dan mendengar, senandung Al-Qur'an dimana mana, tahajud malam mendunia, toko makanan tutup saat siang karena banyaknya manusia yang berpuasa, tempat-tempat panti asuhan dan panti jompo kebingungan menerima banyaknya donatur, dan kita akan melihat betapa banyak manusia yang menolong manusia lain. Ikut menangisi kesedihannya. Dan senang jika mereka senang. Mencintai dan membenci sesuatu karena Allah Subhahuwata'ala. Dan mengikuti kajian-kajian ilmiah seputar Al-Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman para Sahabat. Dan ini adalah pemahaman yang saya maksud.
Inilah jalan kebahagiaan, jalan keselamatan dan jalan penuh ketenangan, bisa jadi orang yang mengalami fisiknya sakit tapi jika hatinya baik dan tentram tidak akan ada kesusahan pada dirinya. Namun sebaliknya, jika hatinya sakit, fisik sesehat apapun akan hancur oleh dirinya juga hatinya. Ia akan memakan dan menjerumuskan, menghitam lalu meniadakan kebahagiaan.
Kebahagiaan nongkrong, kongkow terus belanja, dan nonton bergaransi kebahagiaan sesaat di dunia, dan ini menimbulkan dosa. Namun, garansi bagi kita yang benar-benar mencari kebahagiaan dengan cara yang benar, maka kebahagiaan dunia dan akhirat akan kita dapatkan. Ingat dunia dan akhirat bukan hanya akhirat saja.Tidak ada kebahagiaan yang abadi melainkan diakhirat ada syurga, dan kita adalah salah satu penduduknya. Dan satu lagi, ini adalah puncak dari segala puncak kebahagiaan yaitu bertemu mengahadap Allah Azza Wa jalla dengan keadaan hati yang Mutmainah, dan Sakinah. Dengan membawa amalan yang baik juga diridhoi oleh Allah subhahuwata'ala.
Saudaraku kalaulah orang orang kafir itu tahu betapa besarnya kebahagiaan yang ada pada hati seorang mukmin maka barang tentu mereka akan Membelah hati-hati seorang mukmin untuk mendapatkan ketentraman hati dan kebahagiaannya.
Tugas kita adalah membalikkan porsi, jika kemarin kita sibuk memberi makanan yang banyak untuk fisik kita, sekarang jadilah yang paling sering untuk mencari dan memberikan nutrisi terbaik untuk hati kita dengan cara mencintai apa yang dicintai agama kita, melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasulnya dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkannya serta bersabar atas segala cobaan yang diberikan.
Barakallah fikum
Jazakumullah khair.. sangat bermanfaat.
Jazakumullah khair. Ditunggu tulisan2 indahnya