VALENTINE DAY DAN PROPAGANDANYA
VALENTINE DAY DAN PROPAGANDANYA
Penulis : Hafis M. Kaunang Ataji dan Renci
Penulis : Hafis M. Kaunang Ataji dan Renci
Dalam
menjalankan beberapa hal tentang kejadian kehidupan, manusia akan selalu
menemui konsekuensi dalam menjalankannya, mau tidak mau kita akan menjadi obyek
dari lingkaran kehidupan manusia lain, suka tidak suka kita akan berada pada
posisi menjadi target pertama untuk kepentingan pribadi, kepentingan investasi,
dan kepentingan dakwah suatu ajaran-ajaran kepercayaan. Kalau dulu kita mengenali istilah 3G, yang dijadikan visi dan misi
oleh pemerintah Kolonial
Belanda untuk menguasai Indonesia yaitu
Gold, Glory dan Gospel. Glod
artinya mencari kekayaan, Glory mencari kejayaan sengkan
Gospel adalah mendakwahkan ajaran yang mereka anut. Hari
ini,
kita benar-benar sedang berada pada lingkaran dan
target yang sama dengan cara berbeda. Jika
dahulu dengan penjajahan secara terang-terangan dan dalam artian yang
sebenarnya, sedangkan hari ini kita sedang berada didalam karantina penjajahan
ideologi yang merupakan ancaman utama keutuhan NKRI.
Well, dalam
sudut pandang hidup dan kepentingan mencari hidup saya memandang konsep 3G akan
terus berkembang dan dikembangkan, karena setelah ditelusuri lebih jauh, ini
adalah konsep sempurna untuk menguasai dunia dan bangsa pasar global. Contoh
nyatanya ada dihadapan kita, mereka kaum materialis selalu mengutamakan konsep
satu tepuk tapi banyak nyamuk yang mati, mereka selalu menginginkan keuntungan
berlebih dari cara cepat meskipun dengan modal yang besar.
Valentine day salahsatunya. Hari yang dianggap hari kasih
sayang adalah propoganda besar kaum materialis dan liberalis. Bayangkan saja,
mereka bisa meraup keuntungan duniawi dari cara gila, ya, merayakan hari dimana
matahari pada saat itu terbit dan akan
tenggelam sebagiamana hari lainnya. Apa
yang menjadi keuntungan mereka?
Mari kita
telusuri lebih dalam dari konsep 3G. Pertama
adalah Gold, yaitu kekayaan. Valentine day
adalah jaring-jaring makanan sempurna dari konsep ekosistem, 1 makanan dapat
menghidupkan seluruh mahluk, 1 hari perayaan ribuan keuntungan diraup. Ada
begitu banyak investasi dalam satu hari, bayangkan semua orang pada saat itu
membeli cokelat, membeli hadiah, merayakan ditempat pesta, bioskop dan
tempat-tempat wisata serta konser-konser musik yang dikhususkan untuk hari
kasih saying. Lalu, siapa obyeknya? Ya
kita. Kita
rela mengeluarkan uang untuk pasangan kita agar kemasan suasana saat itu
menjadi romantis, dekat serta hangat. Dan ini belum sempurna jika belum sampai pada
puncaknya, jika kita menilik toko swalayan, baik 1 atau 2 hari bahkan hari H
valentine day, selain cokelat ada barang yang tidak kalah laku keras, kita semua tahu, kondom. Well, ini bukan menjadi sesuatu yang tabu, tetapi sekarang
ini adalah sesuatu yang biasa, santai saja mereka beli dan santai saja mereka
menjual tepat didepan kasir. Kalau kita
taksir para pembeli adalah kaum mileneal belum beristri dan bersuami, belasan
tahun masih ingusan. Siapa yang untung? Ya
kaum materialis tertawa terbahak-bahak.
Kedua, glory, kejayaan. Kekayaan akan
membuahkan kejayaan, karena konsep mereka adalah meraih kejayaan dengan cara
menguasai pasar global, mereka benar-benar bisa membius manusia, meramu dan
menjadikan hari itu adalah hari sempurna untuk kita menghabiskan uang dan untuk
mereka meraih kejayaan.
Terakhir Gospel, bodoh rasanya jika propoganda ini tidak ada
kaitannya dengan dakwah, tidak ada kaitannya untuk merusak iman seseorang. Khusunya
dalam sudut pandang Islam. Didalam kita
menelusuri jejak dalam beragamanya Rasul, tidak ada satupun hari perayaan yang
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ajarkan dan amalkan, begitu pula para
sahabat, tabiin dan tabiut tabiin. Kedua, ada banyak sekali pesta rakyat yang
disuguhkan untuk bisa kita menikmati
malam perayaan valentine, ya pesta, dugem, nonton
film romantis, minum-minuman keras
dan diakhiri dengan membeli kondom untuk
mengaplikasikan syahwat yang luar biasa diumbar pada malam itu. Malam ini saya
pandang adalah cara paling tepat untuk merusak serta menghancurkan
generasi penerus bangsa Indonesia dan penerus cita-cita agama Islam untuk terus
mendakwahkan Islam terbebas dari syirik bid'ah
dan maksiat yang dalam hal ini Zina dilakukan secara masal diseluruh dunia. Apakah
ini tidak nyata? Sangat nyata. Coba anda searching berapa persen wanita Indonesia sekarang yang
masih perawan dan kapan
kejadian pertama mereka melakukannya,? Antara malam tahun baru atau malam valentine, yang jelas
itu-itu saja.
Dan ini adalah
cara paling tepat untuk merusak iman menjakiti masyarakat Indonesia dengan
sesuatu penyakit hati dan hancurnya harapan hidup seorang wanita. Singkatnya, Valentine Day tidak dianjurkan,
bahkan Rasulullah pun tidak mengajarkan. Perayaan hari yang dianggap hari kasih
sayang hanya akan menimbulkan banyak kemudhorotan dan merusak aqidah seseorang
yang melakukan.
Semoga Allah menjaga kita semua. Aamiin.
Mantul
Ok