Ancaman Perempuan yang Sendirian
Melanjutkan bincang tulis yang kemarin, selain di jalan maupun di sosial media, perempuan itu juga rentan terkena godaan para lelaki di tempat-tempat umum, contohnya seperti Masjid. Kali ini, kembali kusampaikan pengalamanku pernah dilamar seseorang di Masjid. Dan, aku tidak mengenal siapa si laki-laki itu.
Kronologinya ketika aku memutuskan untuk sholat dhuha di salah satu Masjid yang lumayan rame pengunjung, Masjid itu biasa juga dipakai untuk kajian atau halaqoh kecil, jadi ya karena emang aku sering ke sana ya aku tidak berpikir hal yang aneh-aneh.
Karena bukan waktu sholat wajib, memang sepi pemgunjung. Kulihat hanya ada 2 orang laki-laki, 1nya sudah paruh baya dan lainnya memang masih muda. Tetapi, ada penjaga Masjid juga yang sebenarnya masih 1 organisasi denganku, hanya saja beliau senior lumayan jauh.
Singkat cerita, selepas dhuha aku menyengaja beristirahat sembari mengerjakan tugas. Nah, ditengah perjalanan mengerjakan tugas, aku merasa kaya ada yang memperhatikanku gitu. Ternyata, dari parkiran si pemuda yang juga sholat tadi melihatku. Kan aku jadi takut ya, akhirnya aku memindahkan posisiku agar tidak bisa terlihat olehnya. Beberapa menit kemudian, dia pergi. Aku nggak mikir aneh-aneh, dong.
Ditengah-tengah mengerjakan tugas, aku teringat kalau botol minumku masih di motor. Akhirnya aku keluar Masjid untuk mengambil minum, ketika aku di parkiran, pemuda tadi dateng lagi. Deg, agak takut tapi tetep slow. Dia mendekatiku dan meminta nomorku, aku seketika mengacuhkannya dan tetap berjalan biasa menuju ke Masjid kembali.
Kulihat, dia masih berada di dekat motorku, tapi tidak lama dia pergi. Selesai berkelut dengan tugas, aku memutuskan untuk pindah lokasi. Tapi saat aku diparkiran, aku menemukan secarik kertas yang ada di dashbor motorku, waktu aku buka, isinya mengejutkan.
Seketika aku terperanjak, terkejut, agak pengen ketawa tapi merasa takut juga. Kok bisa ada laki-laki yang aku gak mengenalnya, bahkan baru pertama kali melihat wajahnya, tiba-tiba melakukan hal yang sama sekali gak terduga. Mungkin iseng, tapi ada gak sih keisengan yang lebih berfaedah gitu? Maksudku ini isengnya kebangetan, loh.
Terlepas dari isengnya orang-orang itu, aku hanya ingin menyampaikan bahwa ternyata perempuan itu rentan terkena hal-hal yang mendekati pelecehan seksual, baik secara verbal maupun fisik. Kejahatan bisa aja hadir dikita kapan aja dan di mana saja. Semenjaga apapun kita, ya tetap tidak menutup kemungkinan kita terdampak hal-hal buruk.
Dunia emang sedang aneh-anehnya, jadi cuma mau menyampaikan untuk perempuan yang masih kemana-mana sendiri, bener-bener harus jaga diri. Kalau kata kakakku when aku cerita mau pergi agak jauh tapi pengen sendiri, “Kalau mau pergi jauh sekiranya rawan, minimal minta dikawal, gausah aneh-aneh sendirian.” Karena emang kita nggak tau kapan hal buruk terjadi ke kita. Makanya, doa untuk terlindungi emang harus menjadi sesuatu hal yang dibiasakan.