Cinta seorang Perempuan

Cinta seorang Perempuan

Salah satu hal yang menarik dibahas baik oleh kaum laki-laki maupun perempuan biasanya ikhwal percintaan. Terlebih sebagai seorang perempuan, makhluk yang memang memiliki perasaan khas.

Banyak dari kita yang beranggapan bahwa tentang perasaan, perempuan kadang kerap mengalami kekalahan. Seperti Zulaikha yang menginginkan Yusuf, seperti Iblis yang dengan cepat menghasut Hawa. Hal itu seperti memvalidasi sebuah data bahwa perempuan memang lebih cenderung mengedepankan emosionalnya, dengan sedikit menyingkirkan logikanya. Apalagi berkaitan dengan cinta, sampai ada pepatah yang mengatakan sekalipun wanita itu pintar, jika sudah jatuh cinta maka akan terlihat bodoh.

Memang terdengar konyol, tapi kita juga pernah mendengar kisah dari tindakan Zulaikha yang melakukan suatu tindakan demi mendapatkan seorang Yusuf. Tapi, hal yang perlu kita sadari bahwa cinta merupakan sebuah anugerah dari Allah. Justru ketika kita mencintai, itu manusiawi. Ketika kita tertarik dengan lawan jenis, its a normal. Paling tidak, jika kita sedang jatuh cinta, syukuri terlebih dahulu bahwa hati kita masih bisa merasakan cinta dengan normal. Lantas, bagaimana bentuk bersyukur. Ya menjaga baik-baik pemberian itu dengan sebaik-baik penjagaan dan dengan value yang seharusnya.

Tapi hal yang paling penting ketika kita jatuh cinta adalah, apakah seseorang yang membuat kita jatuh cinta patut mendapatkan perasaan itu? Aku pernah membaca sebuah feed di instagram, kalau kita jatuh cinta dengan seseorang, kita harus lebih dulu jatuh cinta ke diri kita dengan cara benar-benar mengenal diri kita.

Pertama, Jadi ketika kita memutuskan untuk mencintai seseorang, kita tidak sekedar cinta buta, melainkan mencintai karena yang ada pada dirinya memang kita butuhkan. Misal gini, secara agama kita kadang masih males-malesan untuk ibadah, berarti kita cari seseorang yang kita cintai adalah mereka yang memang sudah konsisten beribadah. Atau begini, misal kita mengenal diri kita adalah seorang yang suka cemburuan, suka ngambek, random, ya cari seseorang yang kita cintai adalah mereka yang bisa menjaga pandangan dan dirinya dan yang bisa memaklumi kengambekan juga kerandoman kita.

Jadi kalau kita udah kenal sama diri kita, keiteria dan standar untuk memilih pasangan itu akan jelas segamblang-gamblangnya. Cuma emang ini tidak mudah, namanya hidup pasti ada gapnya, kenyataan tidak sesuai dengan pernyataan.

Kedua, kenali betul seluk-beluknya. Kan ada ya istilah, cinta pada pandangan pertama atau cinta buta. Tapi seharusnya, kita tidak meletakkan cinta yang baru sebatas melihat permukaan menjadi sebuah cinta yang sampai menyakiti diri kita sendiri. Karakter itu jadi hal penting, sebenarnya. Hanya saja, ya kadang emang enggak mudah. Sekalinya udah jatuh cinta, kita kerap mentoleransi segala hal tentangnya. Anggapannya, nanti juga bisa berubah, kan manusia dinamis. Pokoknya emang harus tau seluk-beluknya sebelum kita memutuskan untuk mencintai lebih dalam.

Ketiga, pikirkan juga apakah dia memberi manfaat untuk kita. Mungkin terkesan egois, tapi maksudku dalam sebuah perasaan jatuh cinta, kebanyakan dari kita mungkin akan berharap berakhir pada pernikahan. Jadi, sebelumnya kita juga harus memikirkan, kira-kira kalau aku dengan dia, apa manfaatnya untukku? Bukan maksudnya kita mengeksploitasi mereka, dalam hubungan tentu sikap saling itu perlu. Dalam hal ini yang aku maksud, kira-kira dia worth it tidak untuk menjadi pasangan kita. Misal aku punya prinsip untuk bisa berperan bersama, apakah orang yang aku suka adalah orang yang gemar belajar? Ya kalau tidak, harusnya udah cukup. Lah buat apa sama dia kalau pada akhirnya juga tidak saling sama-sama suport dalam hal belajar.

Mungkin masih kurang jelas, ya? Gini, misal kita suka sama orang, ya kita juga harus pertimbangkan keberadaannya untuk keberlangsungan kita. Jadi gitu manfaat yang aku maksud, kalau sekiranya dia justru mematahkan pertumbuhan kita, berarti bukan dia orangnya.

Berhubungan itu menurutku adalah tentang bertumbuh bersama, kalau karakter dia sekiranya menghambat pertumbuhan, ya buat apa bertahan untuk suka atau sampai jatuh cinta, sampai enggak makan. Haha misal gitu. Girl, mulai sekarang harus hati-hati suka dengan seseorang. Dunia sedang gelap, maka banyak fakta yang sulit untuk kita lihat. Pada akhirnya, kita akan dipertemukan dengan mereka yang memang kita butuhkan untuk saling melengkapi dan mengisi.

Jadi kalau kita mau jatuh cinta, ya ditimbang dulu baik dan matangnya, kira-kira dia yang kita suka patut tidak untuk mendapatkan perasaan berharga dari kita? Kalau hanya ada 2 dari 25 kriteria yang ada di dirinya, ya jangan ditoleransi hanya karena sudah terlanjur cinta. Bukan berarti harus 25nya ada pada dia, tapi paling tidak persoalan prinsip yang tidak bisa ditoleransi ya harusnya gak bisa diganggu gugat.

Maaf kalau dalam tulisan ini masih ada sedikit bercandanya, kalau mau yang banyak seriusnya, langsung ke rumah aja.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url