Maryam dan Kedudukan Perempuan
Ba'da Magrib di hari pertama tahun 2023, kebetulan baca ayat tentang Maryam yang kemudian mengantarkanku untuk membaca tafsir perihal ayat itu dan membaca kisah Maryam kembali. Dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 42 itu, Allah berfirman bahwa Maryam adalah perempuan pilihan. Allah memilih Maryam, menyucikan Maryam dan melebihkan Maryam di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu). Pada ayat 43, Maryam diperintahkan oleh Allah mentaati Tuhannya, sujud dan rukuk bersama orang yang rukuk.
Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar mengungkapkan bahwa Maryam merupakan perempuan yang diberi kemuliaan karena dirinya adalah satu-satunya perempuan yang dipilih Allah untuk melahirkan Isa, satu-satunya Rasul Allah yang lahir ke dunia tidak dengan perantaraan seorang bapa. Dan ada lagi riwayat lain yang memaparkan bahwa kesucian Maryam itu ialah karena benar-benar tidak pernah dikotori dengan haid.
Lantas, apa hal yang perlu perempuan hari ini teladani dari sosok seorang Maryam, tokoh perempuan Islam yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama dalam surah dalam Al-Qur'an. Allah memuliakan Maryam tentu bukan tanpa alasan. Pertama, sebagai seorang perempuan, ciri-ciri wanita mulia dalam Islam yang ada dalam diri Maryam adalah senantiasa menjaga kesucian dirinya dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela.
Buya Hamka dalam buku Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan menegaskan bahwa ketaatan dan mengamalkan apa yang diridhoiNya adalah lebih mengimbangi segala kelebihan yang ada pada laki-laki. Artinya, kita sebagai seorang muslimah perlu menjaga diri kita ditengah gempuran zaman yang kadang menyudutkan perempuan, ditengah realitas sosial dan pergeseran nilai hidup.
Kedua, hal yang bisa kita teladani dari kisah Maryam selanjutnya adalah lingkungan Maryam merupakan lingkungan yang baik sehingga Maryam tumbuh menjadi perempuan yang dalam hatinya sudah tertanam nilai-nilai kebaikan. Ayahnya, Imran adalah seorang laki-laki sholeh dan ibunya adalah wanita sholehah yang telah bersedia menyerahkan putrinya sejak dalam kandungan untuk berkhidmat dan mengabdi pada Allah, doa ini diabadikan dalam Al-Qu'an surah Ali-Imran ayat 35.
Hal ini kemudian bisa kita renungkan, bahwa untuk mendidik generasi yang baik, perlu atmosfir parenting yang juga baik. Sebagai seorang perempuan, kita memang madrasah pertama bagi anak-anak kita nantinya, tapi dalam mendidik anak, lelaki (suami) juga perlu terlibat. Artinya, setelah di masa muda kita senantiasa mengoptimalkan diri untuk menjaga kesucian, selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah dalam hal memilih pasangan.
Ketiga, teladan bagi perempuan lainnya. Sungguh, Maryam adalah sosok perempuan yang patut dijadikan teladan dan diambil pelajaran hidupnya. Dari Maryam, perempuan akan belajar bahwa hal yang menarik dari perempuan bukanlah penampilannya, tapi justru kesuciannya.
Dalam suatu riwayat bahkan pernah diceritakan bahwa Jibril mendatangi Maryam dengan sosok laki-laki yang sempurna, tetapi Maryam tetap taat dengan pendiriannya.
Terakhir, semua perempuan itu menarik. Kita menarik dengan value yang kita miliki, dengan pemikiran, ilmu dan penjagaan kita terhadap kita sendiri. Mengutip kalimat Kalis Mardiasih yang dituangkan dalam buku Sister Fillah, You'll Never Be Alone, akal perempuan penuh, kedirian perempuan penuh dan jalan bertauhid perempuan penuh.